Naik haji adalah impian bagi seluruh muslim, dan salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan membuka tabungan haji. Tabungan jenis ini dikhususkan untuk mengumpulkan uang. Tujuannya agar Anda bisa mewujudkan impian beribadah di tanah suci.
Antrian untuk berhaji juga cukup lama. Di Jakarta sudah mencapai 23 tahun, sedangkan di daerah lain ada yang 30 tahun. Rata-rata antriannya adalah 20 tahun. Antrian ini dihitung sejak Anda membayar 25 juta untuk mendapatkan porsi haji. jadi memang lebih baik disegerakan menabung, agar bisa mendapat nomor antrian lebih awal.
Biaya untuk pergi berhaji mencapai 40 juta rupiah. Uang sebanyak ini tentu agak sulit dikumpulkan hanya dalam waktu yang sangat singkat. Oleh karena itu, kita wajib mengumpulkan uang untuk ongkos haji selagi muda. Apalagi daftar antrian haji makin bertambah, mumpung masih produktif bekerja, harus bertekad untuk sembari menabung.
Bagaimana Cara Mengumpulkan Uang untuk Tabungan Haji?
Ini strategi yang bisa Anda lakukan agar tabungan haji lekas menggemuk:
1. Datang ke Bank dan Membuka Tabungan Khusus Haji
Untuk mendekatkan langkah ke tanah suci, maka harus membuka tabungan haji sesegera mungkin. Banyak orang yang belum paham, apakah saat membuka tabungan ini berarti harus menyetorkan 25 juta rupiah lalu mengantri sampai dipanggil oleh Kemenag? Ternyata bukan seperti itu, karena untuk membuka tabungan khusus haji, hanya butuh 250.000 rupiah dan KTP, serta surat-surat penting.
Tabungan khusus haji adalah jenis simpanan yang hanya bisa digunakan untuk mendaftar haji. Anda akan mendapatkan buku tabungan lalu bisa mengisinya dengan rutin setiap bulan. Tidak ada kartu ATM, karena tujuan menabung adalah untuk berhaji, bukan untuk diambil lagi uangnya. Nanti ketika nominal dalam rekening bank sudah mencapai 25 juta rupiah, baru bisa mendaftar untuk porsi haji.
Tabungan khusus haji terhubung dengan Siskohat (Sistem Komputer Haji Milik Pemerintah). Hal ini yang membedakan dengan tabungan biasa. Karena di rekening tabungan konvensional, tidak terhubung dengan Siskohat.
2. Menabung dengan Teratur
Usahakan untuk menabung tiap bulan, misalnya dengan menyisihkan uang 50.000 rupiah. Agar tabungan selalu terisi, maka transferlah uang setelah Anda mendapatkan gaji, bukan di akhir bulan. Karena jika uang di dompet hanya ada sisa-sisa, akan sangat sulit untuk menabung. Disiplin sangat diperlukan agar tabungan haji lekas terisi.
3. Mengumpulkan Logam Mulia
Anda baru saja mendapatkan bonus dari perusahaan? Jangan habiskan semua, namun sisihkan untuk membeli logam mulia. Dengan uang 950.000 rupiah saja sudah bisa membeli 1 gram LM. Harga emas akan selalu naik, sehingga 5 tahun kemudian bisa Anda jual dan dimasukkan ke dalam tabungan khusus haji.
Mengapa harus LM bukannya emas perhiasan? Karena harga LM cenderung lebih stabil. Emas perhiasan sering tergesek oleh kulit, sehingga gramasinya berkurang jika akan dijual lagi. Jangan khawatir, menjual LM juga mudah, asal ada sertifikat keasliannya.
4. Menghemat Pengeluaran demi Menambah Isi Tabungan Haji
Untuk mendapatkan uang yang akan dimasukkan ke dalam tabungan khusus haji, maka usahakan untuk menghemat pengeluaran. Misalnya dengan membawa bekal nasi dan lauk-pauk sendiri, daripada membeli di kantin kantor. Anda juga bisa mengurangi konsumsi protein hewani, dan belanja lauk protein nabati yang harganya jauh lebih murah.
Mengapa harus menghemat? Ingatlah tujuan untuk berhaji, yakni mendapat ampunan Allah dan mensyukuri nikmat-Nya, juga meraih surga-Nya. Jika Anda menghemat maka uang belanja berkurang dan sisanya bisa dimasukkan ke dalam tabungan haji. Setiap rupiah yang dihasilkan dari penghematan akan membawa Anda makin dekat ke tanah suci.
5. Menambah Pemasukan
Cara lain agar tabungan khusus haji lekas terisi adalah dengan menambah jalur pemasukan. Misalnya, Anda bisa mencari pekerjaan sambilan di akhir minggu, dengan menerjemahkan teks, mengetikkan makalah, atau menjadi voice over talent freelance. Selain itu, Anda juga bisa berbisnis pulsa, minuman kekinian seperti boba atau kopi susu gula aren, dll. Sehingga sebagian keuntungannya bisa digunakan untuk mengisi tabungan khusus haji.
6. Banyak Sedekah
Cara terakhir untuk menggemukkan tabungan khusus haji adalah dengan banyak sedekah. Menyisihkan uang di jalan ini tidak akan memiskinkan Anda, tetapi malah membuatnya berlipat-ganda. Ingatlah bahwa sedekah akan diganjar rezeki 10 kali lipat. Sehingga uang ini bisa dimasukkan ke dalam tabungan khusus untuk berhaji.
Akan tetapi, jangan hanya bersedekah sebanyak 2,5% dari gaji. Minimal sisihkan 10% gaji untuk diberikan kepada yayasan yatim piatu atau lembaga resmi yang menerima sedekah. Anda akan merasakan efeknya, yakni ada rezeki tidak terduga dan keluarga makin harmonis.
Lalu, dimana tempat membuka tabungan haji yang terpercaya? PermataBank memiliki program PermataTabungan iB Haji Reguler yang memastikan Anda pasti berangkat haji. Cara menabung di Bank yang tepat akan membantu sekali saat kita berniat mengumpulkan biaya haji, karena hanya butuh 250.000 rupiah pada awal pembukaan, serta dan setoran per bulan minimal hanya 50.000 rupiah. Akad yang digunakan adalah Mudharabah Mutlaqah. Selain itu, tidak ada biaya administrasi Bank sama sekali dan membantu Anda dalam kemudahan bertransaksi, uang Anda pun akan tersimpan dengan sangat aman.
Syarat pembukaan tabungan khusus haji juga sangat ringan, yakni berumur minimal 17 tahun dan melampirkan KTP dan beberapa surat penting lain. Setelah itu, isi formulir pendaftaran dan tinggal tanda tangan. Di PermataBank, ada fasilitas khusus yakni pembukaan rekening haji lewat HP, yakni melalui PermataMobile X (yang diluncurkan sejak september 2019 lalu). Sangat praktis karena Anda tinggal membuatnya di rumah dan tidak usah pergi ke Bank.
Anda pasti akan berangkat ke tanah suci, jika jumlah uang dalam tabungan haji sudah mencukupi dan sudah terdaftar, serta dipanggil oleh pihak Kemenag. PermataBank mewujudkan mimpi Anda untuk beribadah di tanah suci dan berhaji dengan aman dan nyaman.